Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Kapten Timnas Belanda Wijnaldum Siap Keluar Lapangan Jika Ada Rasisme di Stadium Budapest

Jakarta -  Gelaran Euro 2020 diwarnai insiden rasisme di Hungaria. Kapten Belanda Georginio Wijnaldum siap untuk keluar lapangan kalau hal tersebut terjadi lagi. Belanda akan menghadapi Republik Ceko di Puskas Field, Budapest, Minggu (27/6/2021) malam WIB pada laga babak 16 besar Euro 2020 . Budapes sendiri saat ini tengah dalam sorotan terkait dugaan rasisme suporter. Sebagai catatan, Hungaria jadi satu-satunya tuan rumah Piala Eropa 2020 yang bisa menghadirkan penonton dengan kapasitas maksimal. Itu tak lepas dari proses vaksinasi yang berjalan cepat dan sudah mencakup lebih dari separuh penduduk. Tapi riuhnya stadion itu diwarnai kasus rasisme dalam dua laga yang melibatkan Hungaria. Spanduk homofobia bertuliskan "Anti-LMBTQ" dibentangkan fans Hungaria di dalam stadion pada laga Hungaria vs Portugal. Spanduk kontroversial juga terlihat pada pertandingan Hungaria vs Prancis. Sekelompok followers berbaju hitam membentangkan spanduk penolakan aksi berlutut para pesepakbola se

Menteri Kesehatan Memprediksikan Puncak Covid-19 RI Pada Juni 2021, Diperkirakan 50-100 Ribu Kasus Baru Perhari

Jakarta -  Menteri Kesehatan memprediksi puncak Corona Indonesia terjadi di Juni 2021. Prediksi puncak Corona di Indonesia ini mempertimbangkan kemungkinan kenaikan kasus Corona yang belakangan mulai terlihat usai libur Lebaran. Menanggapi hal ini, pakar epidemiologi Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan puncak Corona bisa dimulai dari awal sampai akhir Juni, dan tak menutup kemungkinan risiko puncak berikutnya terjadi dengan kontribusi kasus COVID-19 lebih besar. "Apa itu di Juli dan Oktober, ini yang harus diantisipasi," tegasnya kepada detikcom Selasa (1/6/2021). Lebih lanjut, kata dia, puncak kasus Corona yang diprediksi akan terus muncul adalah akumulasi kontribusi kasus COVID-19 selain imbas libur Lebaran. Adalah tahun baru, pemilu, dan kegiatan padat kerumunan di beberapa waktu lalu. "Sebagian klaster itu kan, mayoritas itu sudah tidak bisa dideteksi, sehingga pandeminya terus memanjang, menguat," sambung Dicky, menjelaskan mengapa gelomba