Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Spesies Baru Cacing Laut Mirip King Ghidora Godzilla di Temukan Parah Ahli Kelautan

Jakarta -  Sekelompok ilmuwan berhasil menemukan spesies baru dari cacing laut bercabang di Pulau Sado, Jepang. Spesies ini punya bentuk yang aneh, hanya satu kepala dengan tubuh bercabang di bagian belakang. Akibat bentuknya yang unik, tim yang dipimpin peneliti dari University of Göttingen di Jerman tersebut memberinya nama Ramisyllis kingghidorahi . Namanya terinspirasi dari beast fiksi dari franchise movie Godzilla, King Ghidora. King Ghidorah adalah hewan fiksi bercabang yang dapat meregenerasi ujungnya yang hilang. Jadi kami pikir ini adalah nama yang tepat untuk spesies baru cacing bercabang. - Maria Teresa Aguado, ahli biologi evolusioner di Universitas Göttingen Jerman - R. kingghidorahi sendiri adalah spesies cacing laut bercabang memiliki lusinan ujung belakang regeneratif yang terlepas dan berenang selama reproduksi. Ia pertama kali ditemukan pada 2019, dan hidup di dalam spons yang panjangnya antara 5 dan 10 centimeters. Cacing laut bercabang itu adalah spesies ketiga dari

WHO : Waspada Virus Corona Varian Omciron Baru Tipe BA.2 yang Muncul di Sejumlah Negara

Jakarta -  Sub-varian virus corona varian Omicron yang disebut BA.2 dilaporkan menyebar di sejumlah negara. Sekarang, ahli virologi sedang menyelidiki seluk beluk Omicron BA.2 level.2 ini, termasuk apakah dia lebih menular atau tidak. Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengumumkan bahwa garis keturunan Virus corona Omicron BA.2 kini sedang diselidiki, kendati sejauh ini Inggris melaporkan jumlah kasus corona yang relatif rendah, 456 kasus corona, pada Jumat (21/1). Sebelumnya, sebuah lembaga penelitian penyakit menular di Denmark, Statens Product Institut (SSI), melaporkan bahwa kasus sub-varian BA.2 mengalami peningkatan dan menyumbang setengah dari semua kasus COVID-19 di negaranya dan menjadi lonjakan kasus terbesar pada 2022. Norwegia juga telah melaporkan adanya kasus sub-varian BA.2, dan mereka menyebut kasus corona terkait varian ini mengalami peningkatan pesat. Di Norwegia, Omicron BA.2 pertama kali terdeteksi pada 4 Januari 2022. Per 19 Januari 2022, total kasusnya tela

Peneliti Hewan Mengatakan Dalam 8 Tahun Ada Sekitar 20 Gajah di Sri Lanka Mati Dengan Plastik di Dalam Perutnya

Sri Lanka -  Konservasionis dan dokter di Sri Lanka memperingatkan akan bahaya sampah plastik pada hewan phony di negaranya. Pasalnya, limbah tersebut telah membunuh setidaknya 20 gajah dalam delapan tahun terakhir. Yang terbaru, dua gajah kembali ditemukan mati di tempat pembuangan sampah di desa Pallakkadu di distik Ampara, sekitar 210 kilometres timur ibu kota Kolombo. Gajah itu mati diduga akibat makan sampah plastik yang tidak bisa terurai. "Polythene, pembungkus makanan, plastik, dan sampah yang tidak bisa terurai lainnya serta air adalah beberapa benda yang bisa kita lihat di postmortem. Makanan regular yang dimakan dan dicerna gajah nyaris tidak ada." - Nihal Pushpakumara, Dokter Hewan Satwa Liar di Sri Lanka Gajah sangat dihormati di Sri Lanka. Namun mereka juga terancam punah. Menurut sensus gajah Sri Lanka, jumlah gajah di negaranya telah berkurang dari sekitar 14.000 ekor pada abad ke-19 menjadi 6.000 ekor pada 2011. Populasinya semakin berkurang karena hilangnya