Tips dan Cara Sederhana Agar Virus Tidak Ikut Pulang Kerumah Agar Anda Terlindungi

Jakarta - Saat ini kasus penularan virus corona semakin menurun. Makin banyak juga wilayah di Jawa-Bali yang sudah berada di PPKM level 1.

Tren positif ini membuat fasilitas umum, pusat perbelanjaan, hingga perkantoran sudah mulai dibuka kembali. Bahkan, sudah banyak sekolah yang kembali menerapkan proses pembelajaran tatap muka (PTM).

Kondisi ini pun disambut baik oleh masyarakat. Apalagi tak sedikit orang mulai mengeluhkan turunnya kualitas kesehatan akibat terlalu lama di rumah.

Ya, terbatasnya ruang gerak dan tugas sehari-hari yang kerap menyebabkan stres membuat badan jadi 'kurang gerak'. Ditambah pola hidup kurang sehat seperti jarang olahraga, makan tidak teratur, hingga begadang.

Meski begitu, bukan berarti kita bisa bebas bepergian dan abai dengan protokol kesehatan. Pemerintah pun tetap menganjurkan masyarakat untuk meminimalisasi aktivitas di luar rumah, terutama di tempat yang berpotensi terjadi kerumunan.

Sebab, virus corona masih menjadi ancaman serius yang mengancam kesehatan. Semakin sering dan lama berada di luar rumah, ancaman paparan infection hingga polutan penyebab penyakit juga ikut meningkat.

Di tengah kondisi yang masih diliputi pandemi ini, waspada saja belum tentu cukup. Memulai kebiasaan hidup sehat bisa menjadi keputusan bijak agar tubuh tetap fit, sehingga daya tahan tubuh pun tetap terjaga. Terutama bagi Anda yang terpaksa harus sering beraktivitas di luar. Misalnya dengan beberapa kebiasaan berikut ini:

1.Cukupi asupan air putih

Pernahkah merasa kelelahan sepanjang hari padahal tidak melakukan aktivitas yang berat saat di rumah? Bisa jadi itu tanda awal terkena dehidrasi. Ya, kerap diremehkan, dehidrasi atau kekurangan asupan cairan bisa membuat fungsi body organ crucial tidak ideal.

Dilansir Mayoclinic, dehidrasi kronis bisa berujung pada beberapa gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran kemih, penumpukan batu ginjal, kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit-- kalium dan natrium sehingga otot berkontraksi, hingga yang paling bahaya adalah syok hipovolemik atau hilangnya darah dan cairan tubuh dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan kerusakan organ.

Karena itu, selalu sempatkan minum air putih di sela-sela aktivitas harian. Menurut laman healthline, setiap orang punya kebutuhan air yang berbeda-beda berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Laki-laki berusia 19 tahun ke atas setidaknya harus mengonsumsi 3,7 litre air, sedangkan wanita 2,7 litre per hari.

2.Terapkan pola hidup sehat

Kebiasaan tidak sehat selain memengaruhi kualitas kesehatan, juga bisa memicu stres dan mudah lelah, lho. Nah, saat di rumah aja, manfaatkan waktu luang untuk mengembalikan pola makan teratur dengan berbagai pilihan bahan bernutrisi, mulai dari mineral hingga vitamin. Misalnya vitamin C, E, dan D yang kaya antioksidan.

Dilansir healthline, sebuah penelitian yang dipublikasikan peneliti dari Medical Faculty, College of Pristina, Serbia, mengungkapkan bahwa vitamin C dapat membantu meningkatkan degree antioksidan darah hingga 30 persen.

Tidak hanya membantu meningkatkan imunitas dengan cara melindungi sel tubuh, antioksidan juga akan membantu tubuh melawan inflamasi atau peradangan.

Olahraga juga tidak boleh dilupakan. Apalagi kini banyak juga kok, olahraga yang cocok untuk di rumah, bahkan bisa dilakukan di sela-sela aktivitas harian yang padat.

The American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, bisa melakukan setidaknya 150 menit aerobik tingkat sedang setiap minggunya, atau 75 menit olahraga kardio. Bisa juga kombinasi keduanya.

Selain aerobik dan olahraga untuk meningkatkan kekuatan jantung dan paru-paru, kamu juga bisa melakukan olahraga ringan lainnya agar badan lebih aktif bergerak. Misalnya yoga exercise atau jogging mengelilingi komplek rumah. Tapi saat berolahraga di luar, hendaknya tetap patuhi protokol kesehatan.

3.Pastikan kualitas udara di rumah terjaga baik

Tidak hanya tubuh yang perlu dijaga, lingkungan sekitar kita juga harus dipastikan bebas dari ancaman virus. Salah satu caranya dengan meningkatkan kualitas udara yang bersih di rumah.

Bahkan pemerintah word play here mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan ventilasi di dalam ruangan, serta mendorong penggunaan penjernih udara (air purifier) khusus dengan filter High Effectiveness Particulate Air (HEPA). Bukan tanpa alasan, pencemaran udara juga bisa terjadi di dalam rumah, apalagi bila kita tinggal di kawasan yang panas serta padat penduduk.

Menurut penelitian yang dilakukan The United States Epa (EFA), pencemaran udara di dalam ruangan 2-5 kali lebih tinggi daripada udara luar, dan biasanya didominasi partikel ultra-halus PM2.5, alergen, bakteri, gas berbahaya, serta kelembaban udara.

Apalagi di masa pandemi seperti saat ini, virus COVID-19 bisa menular melalui bead dan aerosol yang tersebar di udara.

Selain itu, sebagai negara tropis, tak sedikit rumah di Indonesia yang sudah dipasangi air conditioning atau pendingin udara. Di balik fungsinya untuk mendinginkan ruangan, terlalu lama menyalakan a/c bisa membuat udara di dalam ruangan tersebut jadi lebih kering.

Lebih lanjut, nyatanya udara kering ini dapat memicu terjadinya alergi hingga gangguan kesehatan lain yang berhubungan dengan pernafasan. Jadi, tidak hanya air purifier, saat ini keberadaan humidifier juga tidak kalah penting untuk menjaga kualitas udara di rumah.

Tahu pentingnya keberadaan dua perangkat ini, Philips pun menambah koleksi produknya dengan menghadirkan Philips 2in1 Air Purifier & Humidifier AC2729.

Berbeda dari produk mono air cleanser biasa, produk ini memiliki double protection untuk hilangkan infection sekaligus melembapkan dan mencegah penyebaran bakteri, terutama di udara yang kering.

Philips 2in1 Air Purifier & Humidifier AC2729 dilengkapi AeraSense dan filtrasi 3 lapis yang terdiri dari pra-filter, karbon aktif, dan NanoProtect HEPA, untuk menyaring 99,97 persen partikel ultra-halus sekecil 0,003 mikron. Ukuran partikel ini bahkan lebih kecil dari ukuran infection SARS-COV-2 yang diperkirakan sekitar 0.05-0.14 mikron.

Selain itu, keunggulan produk ini ada pada teknologi NanoCloud yang berfungsi melembabkan udara dengan menghasilkan molekul air kecil yang tidak terlihat oleh mata dan mampu melembabkan udara secara merata.

Kelembapan yang dihasilkan juga bisa meminimalkan risiko kehadiran bakteri dan debu. Menariknya lagi, proses NanoCloud ini tidak melibatkan ion, bahan kimia dan ozon.

Adanya fitur AreaSense dapat memindai udara dan secara otomatis menyesuaikan moda pengaturan untuk membersihkan udara, baik virus dan polutan serta melembapkan udara secara optimal.

Dengan Clean Air Shipment Rate (CADR) sebesar 250 meter kubik per jam, Philips 2in1 Air Cleanser & Humidifier AC279 juga efektif membersihkan seluruh ruangan hingga 65 meter persegi serta dengan cepat melembabkan udara dengan kecepatan 500 ml/jam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Riset Mengatakan Plankton Membantu Ciptakan Penggunungan di Bumi

Peneliti Hewan Mengatakan Dalam 8 Tahun Ada Sekitar 20 Gajah di Sri Lanka Mati Dengan Plastik di Dalam Perutnya

Penemuan Langka Seekor Lipan Raksasa Makan Bayi Burung Hidup-hidup Tertangkap Kamera