WHO : Waspada Virus Corona Varian Omciron Baru Tipe BA.2 yang Muncul di Sejumlah Negara

Jakarta - Sub-varian virus corona varian Omicron yang disebut BA.2 dilaporkan menyebar di sejumlah negara.

Sekarang, ahli virologi sedang menyelidiki seluk beluk Omicron BA.2 level.2 ini, termasuk apakah dia lebih menular atau tidak.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) mengumumkan bahwa garis keturunan Virus corona Omicron BA.2 kini sedang diselidiki, kendati sejauh ini Inggris melaporkan jumlah kasus corona yang relatif rendah, 456 kasus corona, pada Jumat (21/1).

Sebelumnya, sebuah lembaga penelitian penyakit menular di Denmark, Statens Product Institut (SSI), melaporkan bahwa kasus sub-varian BA.2 mengalami peningkatan dan menyumbang setengah dari semua kasus COVID-19 di negaranya dan menjadi lonjakan kasus terbesar pada 2022.

Norwegia juga telah melaporkan adanya kasus sub-varian BA.2, dan mereka menyebut kasus corona terkait varian ini mengalami peningkatan pesat.

Di Norwegia, Omicron BA.2 pertama kali terdeteksi pada 4 Januari 2022. Per 19 Januari 2022, total kasusnya telah mencapai 611 infeksi.

"Sub-varian Omicron ini berkembang pesat dibandingkan dengan Omicron asli, BA.1. Sifat virus tidak diketahui tapi tampaknya lebih menular daripada BA.1, ini mengalami lonjakan di Denmark dan Swedia serta mungkin sudah mengambil alih Omicron BA.1," kata Institut Kesehatan Masyarakat Swedia, seperti dikutip NewsWeek.

Kendati begitu, masih belum jelas apa perbedaan antara Omicron BA.1 dan BA.2. Tapi, besar kemungkinan BA.2 juga telah ada di banyak negara.

Sementara menurut Tom Peacock, ahli virologi dari Imperial University London di Inggris, ada kemungkinan Omicron BA.2 sedikit lebih menular ketimbang varian asli, meski belum diketahui apakah ia menyebabkan gejala yang lebih parah atau tidak.

"Saya tidak yakin sub-varian akan punya dampak besar pada gelombang Omicron yang saat ini terjadi," tulis Peacock dalam cuitannya di Twitter.

Sementara berdasarkan information yang dikeluarkan pemerintah Denmark, Omicron BA.2 tidak membuat jumlah pasien rawat inap membludak. Artinya, tingkat keparahan sub-varian Omicron BA.2 sama saja dengan Omicron asli.

Menurut basis data pengurutan genetik virus GISAID, BA.2 sendiri telah terdeteksi di sejumlah negara, di antaranya AS, Vietnam, Swedia, Afrika Selatan, dan sejumlah negara lainnya, dengan complete kasus mencapai 10.144.

"Bukan hal yang aneh bagi virus untuk bermutasi dan varian baru SARS-CoV-2 akan terus muncul," kata Dr. Meera Chand, direktur insiden di UKHSA sebagaimana dikutip Reuters.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Riset Mengatakan Plankton Membantu Ciptakan Penggunungan di Bumi

Peneliti Hewan Mengatakan Dalam 8 Tahun Ada Sekitar 20 Gajah di Sri Lanka Mati Dengan Plastik di Dalam Perutnya

Penemuan Langka Seekor Lipan Raksasa Makan Bayi Burung Hidup-hidup Tertangkap Kamera