Banyaknya Laporan Aktivitas Kriminal di Aplikasi Telegram Melonjak

JakartaLaporan The Financial Times (FT) dan Cyberint menemukan, ada peningkatan lebih dari 100 persen dalam penggunaan Telegram oleh penjahat siber.

"Layanan pesan terenkripsi semakin populer di kalangan pelaku ancaman yang melakukan aktivitas penipuan dan menjual information curian," kata analis ancaman siber Cyberint Tal Samra.

"Itu (layanan pesan terenkripsi) lebih nyaman digunakan ketimbang dark web," kata Samra seperti dilansir Engadget, Selasa (21/9).

Samra juga menambahkan, selain lebih nyaman daripada dark internet, Telegram juga dinilai cenderung kurang diawasi oleh pihak berwenang.

Laporan tersebut menemukan, jumlah aktivitas kriminal di aplikasi Telegram melonjak usai munculnya perubahan kebijakan privasi WhatsApp.

Sebelumnya, para pengguna WhatsApp sempat memprotes kebijakan aplikasi milik Facebook itu. Pasalnya, WhatsApp meminta penggunanya untuk menerima kebijakan yang memungkinkan mereka berbagi information dengan Facebook.

WhatsApp pun mengklarifikasi bahwa mereka tidak akan bisa membaca komunikasi pribadi penggunanya, meski tidak sedikit orang yang memilih bermigrasi ke Telegram.

Dalam laporan FEET dan Cyberint, ditemukan jaringan besar cyberpunk yang berbagi dan menjual kebocoran information di kanal Telegram dengan puluhan ribu pelanggan.

Respons Telegram

Telegram pun mengklaim sudah menghapus saluran/ network, tempat di mana sekumpulan data dalam jumlah besar termasuk email dan kata sandi dijual. Penghapusan dilakukan setelah FEET melaporkan temuan mereka pada perusahaan.

Telegram juga mengatakan, mereka "memiliki kebijakan untuk menghapus information pribadi yang dibagikan tanpa persetujuan."

Pihak Telegram juga mengaku memiliki "kemampuan mediator profesional yang terus bertambah" yang menghapus 10 ribu komunitas publik setiap harinya, karena melanggar syarat dan ketentuannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Riset Mengatakan Plankton Membantu Ciptakan Penggunungan di Bumi

Peneliti Hewan Mengatakan Dalam 8 Tahun Ada Sekitar 20 Gajah di Sri Lanka Mati Dengan Plastik di Dalam Perutnya

Penemuan Langka Seekor Lipan Raksasa Makan Bayi Burung Hidup-hidup Tertangkap Kamera