Sebuah Penelitian Mengukapkan Pernah Menangkap 1.652 Sinyal Radio Misterius Dari Luar Angkasa

New Mexico - Manusia selalu mencoba mencari tahu kehidupan makhluk lain atau alien di luar angkasa. Beberapa ada yang tak membawa hasil, namun tak sedikit pula yang menangkap potongan jejak kecil seperti sinyal radio misterius yang muncul entah dari mana.

Sinyal radio tersebut kadang hadir bertubi-tubi dan bisa saja menghilang tiba-tiba. Biasanya, peneliti akan mendengar dan mempelajari apakah ada pola semburan, gelombang sinyal atau tidak. Bukan pola yang didapat, para peneliti malah dibuat bingung bukan main.

Mengutip India Times di tahun 2019 saja, peneliti berhasil mendeteksi ribuan sinyal radio misterius dari luar Bumi. Mereka menangkap sinyal-sinyal ini lewat Five-hundred-meter Aperture Spherical Radio Telescope atau FAST.

Mereka kemudian menamai sinyal-sinyal ini dengan nama quickly radio ruptured atau FRB121102. Dalam periode 29 Agustus hingga 29 Oktober 2019, peneliti menemukan setidaknya 1.652 sinyal radio dari antah berantah tersebut yang sampai ke Bumi.

Untuk diketahui, Semburan sinyal radio FRB 121102 dideteksi pertama kali tahun 2007.

FRB sendiri adalah beberapa peristiwa astronomi paling luar biasa yang pernah manusia amati. Sebab, FRB bertahan dalam waktu sepersekian detik. Para peneliti menduga bahwa setiap harinya mungkin lebih dari 150 peristiwa FRB dapat diamati dari Bumi.

Selain itu, semburan FRB yang terdeteksi juga telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, bahkan para peneliti sekarang mampu mendeteksinya secara langsung. Kendati belum memiliki gambaran lengkap tentang FRB, namun wawasan kita semakin bertambah setiap kali ada sinyal baru dari luar angkasa yang terdeteksi.

Untuk menemukan sumber letupan sinyal sporadis ini, para astronom melakukan pekerjaan detektif yang menggabungkan teknologi teleskop modern kemudian menyisir data-data dalam satuan terabyte yang telah didapat.

Dalam riset ini para astronom juga mendapat bantuan dari National Radio Astronomy Observatory, di New Mexico, AS, yang memililki perangkat observatorium astronomi radio, Large Array.

Selain itu, pengamatan juga dilakukan dengan memanfaatkan satelit Chandra X-ray milik NASA, Atacama Large Millimeter/submillimeter Selection di Chile, dan teleskop optikal Gemini di Mauna Kea, Hawaii.

Menurut dugaan peneliti, FRB 121102 berasal dari sebuah galaksi kerdil berjarak 3 miliar tahun cahaya dari Bumi. Dia kemungkinan bersumber dari bintang neutron di luar angkasa yang sedang bergerak melalui medan magnet yang sangat kuat.

Kendati begitu, belum diketahui pasti bagaimana sinyal ini bisa muncul. Perlu lebih banyak data lagi, seperti yang dikumpulkan FAST, sebelum para peneliti bisa mengambil kesimpulan.

FAST sendiri adalah perangkat pendengar paling sensitif di dunia. Dia memiliki satu piringan radio raksasa yang luasnya berukuran 600 meter, ini membuatnya sebagai teleskop terbesar di dunia. Quick berada di Dawodang, Provinsi Guizhou, barat daya China.

"FAST telah terbuka untuk astronom China sejak April 2019. Setelah National Building Approval, FAST akan terbuka untuk para astronom di seluruh dunia." ujar JIANG Peng, primary designer FAST dan wakil direktur Pusat Operasi dan Pengembangan FAST, NAOC, dalam sebuah pernyataan yang dikutip IFL Scientific research.

Sejak 30 Agustus 2019, FAST telah berusaha mencari sinyal misterius FRB 121102. Saat melakukan pencarian, FAST langsung mendeteksi adanya ratusan sinyal FRB 121102 yang menghantam bumi. Ini adalah jumlah pancaran tertinggi yang pernah terdeteksi dari FRB 121102, di mana sekitar 20 sinyal berhasil terekam pada 3 September 2019.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Riset Mengatakan Plankton Membantu Ciptakan Penggunungan di Bumi

Peneliti Hewan Mengatakan Dalam 8 Tahun Ada Sekitar 20 Gajah di Sri Lanka Mati Dengan Plastik di Dalam Perutnya

Penemuan Langka Seekor Lipan Raksasa Makan Bayi Burung Hidup-hidup Tertangkap Kamera